Secangkir Kopi

Pada sebuah cerita dimana hanya seorang guru yang tahu.

Friday, October 29, 2010

Jangan lagi menangis!

Suara hatiku berkata, jangan lagi menangis
Tidak ada lagi yang perlu disesali
Semua orang telah mengetahui jelas sekali
Sementara mereka hanya mampu meringis

Barangkali dunia belum kiamat
Karena pun semua orang faham betul
Siapa sebenarnya yang sedang kumat
Hanya doa yang memadatkan

Kita semua bukan perempuan
Jangan titikkan air mata
Baik berbalas baik
Tidak baik ada balasan

Labels:

Saturday, October 9, 2010

Annenberg Media

Annenberg Media adalah sebuah website yang ditawarkan untuk guru. Website ini tidak sengaja saya kunjungi karena kehausan saya terhadap kajian psikologi yang mempelajari 'kepribadian abnormal'. Kita bisa belajar banyak tentang masalah kepribadian dan mental.


Labels: ,

Tuesday, October 5, 2010

Merasa kalau dia yang berkuasa

Susah berhadapan dengan tipe orang ini. Meski sempat ada seorang teman bilang, "Sampeyan ini sudah menyadarkan banyak orang. Sampeyan berani menghadapi tipe-tipe orang sulit." Bagiku sendiri, kondisi yang aku alami sejak dia menjadi pimpinan di sekolah ini serius sekali sulitnya. Semakin lama semakin terasa menyulitkan. Hanya kebetulan saja aku seorang guru, tentunya sudah banyak belajar untuk bersabar.

Yakin saja kalau aku sama sekali bukan peramal. Tetapi, di minggu pertama dia masuk kantor, dia memanggil aku untuk diajak ngobrol. Aku pikir dia ingin membicarakan beberapa persoalan sekolah sebagai taraf penjajakan. Ternyata dia langsung to the point dan menyikat aku dengan pernyataannya bahwa dia mau melupakan hal-hal yang telah lalu dan aku diminta bersikap cooperative. Kok dangkal sekali cara berpikir orang ini, aku bilang dalam hati. Belum mengenal aku tetapi sudah memberikan pernyataan yang cukup tegas. Wah, jadi korban aku kali ini!

Dengan berbekal kesan pertama yang tidak mengenakkan, aku terus menjalani tugas sebagai guru biasa. Terasa bahwa orang itu terus memberikan sikap yang beda khusus untuk aku. Kesan diskriminasi begitu kuat. Dia juga melakukan hal-hal yang di luar batasan kemanusiaan kepada teman yang lain. Ternyata masih bentuk perbudakan di dunia modern seperti sekarang.

Labels:

Saturday, August 28, 2010

Hampir lupa cara berekspresi layaknya manusia

Dalam perhitunganku dia mulai mendapatkan posisi sebagai pendamping kepala sekolah sudah sekitar dua tahun. Terlihat enjoy betul dia menjalankan peranan baru, yang sepertinya memang diharapkannya. Banyak perubahan sikap yang tampak pada orang ini. Tidak ada yang lebih dia pikirkan kecuali bagaimana caranya si kepala sekolah menjadi senang dan bangga kepadanya. Dia berhasil. Semua pikirannya ditelan habis oleh kepala sekolah.

Egonya memang kuat. Dia mencari jalan, apapun caranya, agar segera mencapai impiannya. Jadinya ....

Bagiku sendiri, tidak peduli apakah dia akan meindapatkan posisinya atau tidak. Aku tidak terlalu peduli dengan urusan orang lain. Sayangnya, di antara perubahan yang terjadi pada orang mengejar jabatan' ini adalah sikapnya yang semakin mengabaikan keberadaan orang lain.Sepertinya tidak ada orang yang dibiarkannya untuk berkiprah, berperan penting, dalam lingkarannya. Semua harus tunduk di kuasanya. Mereka yang tidak sejalan dan tidak mau mengakuinya akan dijadikan korbannya.

Labels: , ,

Sunday, October 25, 2009

Jangan, tidak usah sakit hati lagi!

Sudahlah. Tutup semua pintu hati yang menganjurkan kamu patah semangat, sakit hati dan tidak berdaya. Kamu kan punya Tuhan yang Maha Kuasa. Pasrah dan tawakal saja kepadaNya. Biarkan orang-orang yang sukanya bersombong diri dengan kekuasaannya. Mereka juga tidak akan lama menikmatinya.Sebentar saja, mereka pasti mendapatkan balasan dari Allah.

Apa sih kehebatan mereka dibandingkan dengan segala kekuasaan Allah? Hanya Allah yang Maha Kaya. Kini mereka berbangga diri dengan selembar kekuasaan yang ada di tangan mereka. Kini mereka bersikap ujub terhadap apa-apa yang bukan usaha mereka sendiri. Mereka bahkan termasuk orang tidak tahu malu dengan mengambil banyak hak orang lain demi memenuhi hasrat pribadi mereka sendiri.

Jangan khawatir. Rahmat dan anugerah Allah juga akan segera menghampirimu. Mereka akan mendapati kekecewaan apabila tiada ketulusan dalam setiap langkah mereka. Bukan kekuasaan yang akan membuat mereka bahagia. Bukan harta yang tidak karuan hak siapa yang akan membuat mereka kaya. Apabila mereka tidak mengetahui hak-hak orang teraniaya yang telah masuk ke dalam perut mereka, biarkan saja Allah yang akan segera memberikan peringatanNya. Biarkan. Tidak usah sakit hati. Serahkan semua kepada Allah yang Maha Membaca.

Labels: , , ,

Sunday, August 16, 2009

Dunia untuk berbagi

Di sekolah sudah dimulai sebuah program belajar bahasa Inggris. Guru dan karyawan diwajibkan untuk mengikuti kegiatan ini. Semuanya, termasuk saya yang sudah menjadi dosen bahasa Inggris, mendapat undangan untuk mengikuti kegiatan ini. Belajar bahasa Inggris aktif ini merupakan sebuah acara dadakan dalam rangka mempersiapkan guru dan karyawan untuk mempersiapkan rintisan sekolah bertaraf internasional. Promotornya tentu saja direktur sekolah internasional itu. Pengajarnya sendiri adalah orang luar yang direkrut sesuai dengan keinginan sang direktur. Dari awal hingga sekarang saya tidak pernah dikontak tentang persiapan dan pelaksanaan kursus bahasa Inggris di sekolah ini. Rupanya sang direktur tidak terlalu merasa penting mengajak saya untuk berdiskusi atau merencanakan kegiatan berbahasa Inggris di sekolah. Teman-teman guru bahasa Inggris yang lain pun juga tidak memiliki kesempatan memikirkan kegiatan kursus bahasa Inggris yang luar biasa ini.

Saya bertanya-tanya dalam hati, apa istimewanya guru yang direkrut untuk mengajari guru dan karyawan di sekolah. Mengapa juga tidak ada komunikasi tentang perkembangan terbaru di sekolah? Mengapa manajemen sekolah terlalu mengabaikan potensi yang dimiliki di dalam? Apakah benar guru-guru yang ada sekarang dianggap tidak terlalu berpotensi? Banyak lagi pertanyaan yang muncul di benak saya. Namun saya juga tidak peduli. Kalau manajemen memiliki pilihan sikap tentang perkembangan sekolah, silahkan saja mereka mengambil yang dianggap cocok. Tetapi begitu potensi yang ada diabaikan, saya yakin nantinya akan terjadi hal-hal tidak diharapkan. Pengabaian potensi akan berkelanjutan dari waktu ke waktu. Komunikasi yang menjadi syarat sekolah berkualitas pun tidak akan terwujud. Manajemen sekolah ini cenderung berkiblat pada teori manajemen suka-suka gue. Siapapun akan salah kalau mengajukan pandangan yang bertentangan dengan kemauan top manajer. That is allright!

Itulah persoalan yang serius saya pikir sekarang ini. Sekolah ini memang benar-benar berubah. Ada kondisi manajemen yang serius di sini, terjadinya pembunuhan karakter bagi siapa saja yang tidak sejalan dengan atasan yang baru. Hanya mereka yang bersikap patuh dan taat pada atasan saja yang diberikan kesempatan menikmati 'kesejahteraan'.

Labels: ,

Thursday, July 16, 2009

Perubahan dalam sistem manajemen sekolah

Perubahan merupakan salah satu kata kunci yang menciptakan keberhasilan dalam manajemen sekolah. Tanpa adanya niatan berubah, berinovasi dalam pengelolaan sekolah sebagai lembaga pemberi layanan pendidikan, maka yang terjadi adalah status quo pada sebuah kemapanan atau distilahkan stabilitas. Baik perubahan maupun status quo memiliki dampak masing-masing yang sangat jelas pada dunia pendidikan. Sementara itu, menurut tujuan pendidikan sendiri, hanya dari perubahan dan dengan perubahan itulah maka kesuksesan pendidikan bisa tercapai.

Bila tujuannya adalah meningkatkan kualitas pendidikan, maka kita para pendidik harus memiliki beberapa pertanyaan seperti berikut:
  1. Bagaimana pelaksanaan program pendidikan di sekolah pada saat ini?
  2. Dengan sistem evaluasi bagaimana manajemen sekolah bisa mengetahui kondisi riilnya?
  3. Apa kelebihan dan kekurangan dalam sistem manajemen sekolah pada saat ini?
  4. Bagian mana yang memiliki nilai plus dan bagian mana yang perlu dibenahi?
  5. Bagaimana caranya nilai plus sekolah bisa dimaksimalkan?
  6. Bagaimana pula masalah-masalah yang dianggap tidak efektif bisa diperbaiki dan lantas bisa diperbaiki agar memberi manfaat lebih bagi sistem manajemen sekolah?
  7. Perlukah manajemen sekolah menghapus total seluruh sistem manajemen yang pernah dijalankan sebelumnya?

Share/Save/Bookmark

Labels: , ,

Monday, July 13, 2009

Kabar dari seorang teman

Teman menjadi sumber berita. Entah apa saja yang bisa diberitakan teman, tidak selalu sejalan dengan harapan dan impian kita. Teman menjadikan kita lebih tahu siapa diri kita di mata orang lain. Itulah gunanya seorang teman.

Entah sudah nasib atau bagaimana... selalu saja ada masalah yang aku hadapi berkaitan dengan tugas saya menjadi guru di dua sekolah, di Tuban ataupun Bojonegoro. Aku selalu menjadi target kebencian kepala sekolah yang tidak mendasar. Ini terjadi dengan kepala sekolah yang dulu atau juga yang sekarang. Dengan berbagai macam cara, setelah kebencian melekat, kedua sekolah itu memperlakukan aku dengan tidak selayaknya. Untungnya aku dikenal sebagai orang yang super cuek. Dua kepala sekolah yang memimpin selama ini menjadi keki. Aku tak peduli dengan mereka.

Seorang teman bertemu denganku malam ini. Ia adalah teman lama di sekolahku yang dulu. Meski jauh di sana, ia dengar saja apa yang terjadi denganku sampai saat ini. Ia juga tahu kalau aku mau disingkirkan oleh kepala sekolah yang diangkat meskipun ia berasal dari orang struktural di sebuah kantor Departemen Agama. Memang sudah menjadi kebiasaan di kantor ini untuk mengangkat kepala sekolah dengan segala macam cara. Tidak peduli apakah orangnya profesional atau tidak. Orang yang pada waktu menjadi guru sering melarikan diri dari tugas pun boleh menjadi kepala sekolah. Orang yang sewaktu kuliah harus mengikuti ujian berkali-kali karena kurang pintar atau tidak pernah belajar pun boleh menjadi kepala sekolah. Orang yang semacam inilah yang hendak menyingkirkan aku, meskipun aku tidak melakukan kesalahan kecuali berpikiran lurus. Temanku mengabarkan berita yang aku sendiri sudah tahu.

Temanku adalah adalah seorang guru. Sekolah tempatnya bekerja juga bernasib sama--kepala sekolah yang memimpin adalah pejabat struktural kantor departemen agama yang ingin memperpanjang masa kerjanya di sekolah. Kalau dia bertahan di kantor sebagai pejabat struktural jelas ia sudah akan pensiun tahun ini. Istrinya masih muda, bagaimana ia akan menghidupi? Mutu sekolah tidak terlalu penting. Guru-guru di sekolah harus ikhlas beramal agar para pejabat bisa hidup sejahtera.

Share/Save/Bookmark

Labels:

Setahun Memimpin Sekolah

Dia yang menyebarkan kebencian. Saya menjadi korbannya. Guru-guru lain ketakutan.

Share/Save/Bookmark

Labels:

Wednesday, June 10, 2009

Biarkan saja mereka bicara

Sama seklai tidak mempengaruhi pikiran saya tentang pentingnya blog. Ini masih saya yaikini meskipun kepala sekolah yang tidak memahami pentingnya internet di sekolah sudah mencoba mengusir saya dari posisi sebagai webmaster. Sama seperti ketika dia mengusir guru kimia dari sekolah, dia lupa bahwa komunikasi untuk membangun manajemen sekolah yang baik sangat diperlukan. Biarkan saja. Dia hanya mengandalkan jabatan untuk menyombongkan diri bahwa dialah yang paling berkuasa di sekolah ini.

Jangan sakit hati pak guru. Ngeblog bisa dilakukan dimana-mana. Kabarkan kepada dunia tentang siapa sebenarnya kepala sekolah yang sedang memimpin sekolah ini. Apakah mungkin dia terus berada di sekolah ini dengan sikapnya yang selalu kasar kepada guru dan karyawan. Murid juga dijadikan korban!

Share/Save/Bookmark

Labels: , ,

Tuesday, June 9, 2009

Sekalian Saja

Bikin blog lagi. Gunanya adalah untuk mencurahkan segala isi hati. Pikiran ini tidak boleh larut ke dalam nestapa. Meski kecewa dengan keadaan yang di luar kuasa, masih ada cara untuk selalu mengungkapkan ekspresi. Saluran blogging semacam ini membuat saya tidak sakit hati.

Sekalian saja ingin saya ceritakan. Banyak persoalan yang saya hadapi. Di rumah, di sekolah dan di mana saja. Inilah cara saya. Karena jalur komunikasi yang hanya berjalan searah tidaklah nyaman rasanya.

Share/Save/Bookmark

Labels: , ,

Monday, June 1, 2009

You are not approprite to teach here!

A friend of mine, also a teacher, happened to say something she thinks about me. As we are at the same school here, she said: "I think you are not appropriate to teach here."

This statement of course made me confused. I have been teaching in this school for about ten years now. Never people say that kind of statement. Only after the new headmaster sits in his chair, some people have suggested the same thing. "It is better for you to move away! There are good things you can do out there. While you are here, there is only few things, trivial ones. Your chances will come if you want to move away."

To the teacher I said: "I am here because I believe that nobody is perfect, so perfect that there is nothing to learn. For me, there are three steps we need take in turns. First step is to be a student where we do studying so that we are the knower, the abler, and the well-informed. Second step is to be doer as a leader. Only after we get the knowledge do we lead to make any dream comes true. With the knowledge in hand, we can perform a better life. The rest is to be a teacher, that is to share we have in mind and in experience."

Is it wrong if I happened to be here for a long time now? The lady teacher is well-informed about my position at this school. As many other people have seen, after the new headmaster sits in his chair, I am among those who become the victims for the bad leader. I have noted four bad lucks because of him. Is it I who should move from this school? Even if he is the bad thing at school. I am sure he will just ruin the school. Just wait for the time.

Share/Save/Bookmark

Labels: , , ,

Monday, May 4, 2009

A Big Learning Community At School

School is a complex setting in which teachers and students are engaged in teaching and learning activities. In one hand, teachers have been regarded as the givers while the students are the receivers. Teachers are the knowers and the students are the blank papers. This is among old perspectives of how people understand the relationship between teachers and students.

The perspective should now be changed to a more comprehensive one. All members at any school need to make sure the fast growth of information and knowledge. The ones who keep the information will rule the world. Only people who are willing to update the knowledge they have who will not be left behind. Knowledge is the king. Either teachers or students should realize the need to be quick in changing. All should build a learning community. All should never stop learning. There is a big learning community at school.

Share/Save/Bookmark

Labels: , , ,